MANUSIA
DAN PENDERITAAN
1. Pengertian Penderitaan
Penderitaan
adalah bahasa yang sering kita dengar. Penderitaan berasal dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta
dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat
batin. Setiap manusia memiliki penderitaan yang berbeda –beda. Manusia
dikatakan menderita apa bila dia memiliki masalah, depresi karena tekanan
hidup, dan lain lain.
Penderitaan termasuk realitas
dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang
berat dan ada juga yang ringan. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada
yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan
kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak
bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang
lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
Menurut agama penderitaan itu
adalah teguran dari tuhan. Penderitaan ada yang ringan dan berat contoh
penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami kegagalan dalam
menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat adalah ketika
seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa
tertekan jiwanya sampai terkadang Ingin mengakhiri hidupnya.
Penderitaan
adalah termasuk realitas manusia di dunia. Namun peranan individu juga
menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.Suatupristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Penderitaan adalah bagian dari kehidupan.
2.
Pengalaman Penderitaan
penderitaan manusia
yang dapat diambil hikmahnya diantaranya tokoh filsafat ekistensialisme
Kierkegaard (1813-1855) seorang filsafat asal Denmark yang sebelum menjadi
filsafat besar, sejak masa kecil banyak mengalami penderitaan. Penderitaan yang
menimpanya, selain melankoli karena ayahnya yang pernah mengutuk Tuhan dan
berbuat dosa melakukan hubungan badan sebelum menikah dengan ibunya, juga
kematian delapan orang anggota keluarganya, termaksud ibunya, selama dua tahun
berturut-turut. Peristiwa ini menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi Soren
Kierkegaard, dan ia menafsirkan peristiwa ini sebagai kutukan Tuhan akibat
perbuatan ayahnya. Keadaan demikian, sebelum Kierkegaard muncul sebagai filsuf,
menyebabkan dia mencari jalan membebaskan diri (kompensasi) dari cengkraman
derita dengan jalan mabuk-mabukan. Karena derita yang tak kunjung padam,
Kierkegaard mencoba mencari “hubungan” dengan Tuhannya, bersamaan dengan
keterbukaan hati ayahnya dari melankoli. Akhirnya ia menemukan dirinya sebagai
seorang filsuf eksistensial yang besar.
3. HUBUNGAN PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Allah adalah pencipta
segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha kuasa atas segala
yang ada isi jagad raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan tak
bernyawa. Allah tetap kekal dan tak pernah terikat dengan penderitaan.
Mahluk bernyawa
memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami
mahluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan
bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan
penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan
mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah
melakukang penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di
penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di
akhirat.
Manusia sebagai mahluk
yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun juga
pemikirannya dan perasaanya. Tidak hanya naluri namun juga nurani.
Manusia diciptakan
sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia tidak dapat berdiri sendiri
secara mutlah. Manusia perlu menjaga dirinya dan selalu mengharapkan
perlindungan kepada penciptanya. Manusia kadang kala mengalami kesusahan dalam
penghidupanya, dan terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat memenuhi
penghidupanya.
Manusia memerlukan
rasa aman agar dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat
memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia selau berusaha
memahami kehendak Allah, karena bila hanya memenuhi kehendak untuk mencapai
hasrat, walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya akan
membawa pada pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam neraka.
Manusia didunia
melakukan kenikmatan berlebihan akan membawa pada penderitaan dan rasa sakit.
Muncul penyakit jasmani juga terkadang muncul dari penyakit rohani. Manusia
mendapat penyiksaan di dunia agar kembali pada jalan Allah dan menyadari
kesalahanya. Namun bila manusia tidak menyadari malah semakin menjauhkan diri
maka akan membawa pada pederitaan di akhirat.
Banyak yang salah
kaprah dalam menyikapi penderitaan. Ada yang menganhap sebagai menikmati rasa
sakit sehingga tidak beranjak dari kesesatan. Sangat terlihat penderitaan
memiliki kaitan dengan kehidupan manusia berupa siksaan, kemudian rasa sakit,
yang terkadang membuat manusia mengalami kekalutan mental. Apa bila manusia
tidak mampu melewati proses tersebut dengan ketabahan, di akherat kelak dapat
menggiring manusia pada penyiksaan yang pedih di dalam neraka.
4. Sebab-Sebab Timbulnya Penderitaan
·
Penderitaan yang
timbul karena perbuatan buruk manusia.
·
Penderitaan yang
menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan
sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitamya.
·
Penderitaan ini kadang
disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi
baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat mempetbaiki nasibnya.
·
Perbedaan nasib buruk
dan takdir, kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu
manusia penyebabnya.
Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita.
Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita.
Referensi
https://rrachman.wordpress.com/2013/10/15/ibd-manusia-dan-penderitaan/ http://eresha97.blogspot.com/2013/11/tugas-2-ilmu-budaya-dasar-tentang.html
http://reshairnia.blogspot.com/2011/06/hubungan-penderitaan-dan-perjuangan.html
http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-penderitaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar